Jiggie Alejandrino, seorang fotografer pernikahan dan potret, ahli dalam memanipulasi cahaya sekitar maupun buatan dalam setiap fotonya. Dengan latar belakangnya sebagai spesialis pencahayaan, ia kerap menggunakan flash untuk menambahkan bayangan dan sentuhan dramatis pada hasil potretnya.
Salah satu flash andalan Jiggie untuk sesi pemotretan adalah HVL-F60RM2 GN60 Wireless Radio Control External Flash yang praktis. Flash ini mampu mengatasi pencahayaan yang keras sehingga foto-fotonya tetap tampak alami di berbagai kondisi, terutama saat memotret di luar ruangan.
Pernah ingin menjadi ahli dalam memanipulasi cahaya dan bayangan dalam fotografi? Berikut beberapa tips dan trik dari Jiggie untuk membantu Anda memulai!
Tips memotret dalam kondisi pencahayaan yang menantang
FE 50mm F1.2 GM | 50mm | 1/250s | F1.2 | ISO 100
Pemotretan potret di lingkungan studio tertutup memungkinkan fotografer untuk memanipulasi cahaya dengan mudah. Namun, mengendalikan arah dan intensitas cahaya sekitar saat pemotretan di luar ruangan bisa menjadi tantangan tersendiri. Meski begitu, daya tarik fotografi luar ruangan adalah pemandangan yang memukau, yang tidak bisa digantikan oleh latar studio mana pun—terutama jika subjek Anda dapat berinteraksi bebas dengan lingkungan sekitarnya. Penggunaan flash akan membantu menjaga subjek tetap terang tanpa terlihat terlalu terang atau gelap secara tidak alami. Berikut tips dari Jiggie mengenai penggunaan flash dalam fotografi luar ruangan!
1. Menghindari overexposure
Salah satu tantangan dalam fotografi potret luar ruangan adalah menonjolkan detail subjek tanpa membuatnya overexposure. Untuk mengatasi hal ini, Jiggie membutuhkan flash untuk menaklukkan terik matahari. HVL-F60RM sangat membantu, menghilangkan bayangan yang tidak diinginkan di wajah subjek dan mengubah kualitas cahaya agar tampak lebih menarik. Flash ini juga mengendalikan highlight, memastikan tidak ada bagian foto yang mengalami overexposure.
FE 50mm F1.2 GM | 50mm | 1/250s | F1.2 | ISO 100
Untuk mendapatkan efek cahaya lembut pada foto di atas, di mana matahari sangat terik dan menciptakan pencahayaan yang sulit, Jiggie menggunakan satu lampu dengan payung tembus cahaya untuk melembutkan cahaya yang dihasilkan. Ia menempatkan sumber cahaya eksternal searah dengan cahaya sekitar agar hasilnya terlihat lebih alami — teknik yang ia sebut sebagai “memfokuskan dengan cahaya”.
Saya selalu memastikan subjek saya sedikit lebih terang dibandingkan cahaya sekitar yang ada setiap kali saya ingin menciptakan pencahayaan yang tampak tidak terlihat, seperti pada gambar ini,” ujar Jiggie. “Tujuannya adalah agar hasilnya terlihat sealami mungkin dan memberikan kesan pencahayaan yang sempurna.
2. Menghindari underexposure
FE 50mm F1.2 GM | 50mm | 1/250s | F1.2 | ISO 100
Pada foto ini, Jiggie menggunakan teknik dan posisi cahaya yang sama seperti contoh sebelumnya. Namun kali ini, ia sengaja melakukan underexposure dan mengendalikan cahaya sekitar yang ada dengan kameranya, lalu menyorotkan cahaya utama ke wajah subjek dengan flash. Hal ini memastikan wajah subjek tetap menonjol meskipun berada dalam kondisi gelap.
Dalam kondisi minim cahaya, penggunaan flash eksternal memungkinkan Anda mengendalikan secara presisi arah jatuhnya cahaya, membantu membuat subjek tetap menonjol tanpa merusak suasana alami di sekitarnya.
3. Pemotretan di malam hari
Pemotretan dalam kondisi cahaya sangat minim memerlukan pengaturan ISO yang lebih tinggi. Daya HVL-F60RM2 dapat diturunkan untuk memberikan cahaya yang cukup bahkan saat menggunakan ISO tinggi.
FE 50mm F1.2 GM | 50mm | 1/60s | F1.2 | ISO 3200
Pada foto ini, Jiggie mengatur flash pada daya 1/256 dan menaikkan ISO hingga 3200 karena ia ingin memanfaatkan cahaya sekitar dari bulan purnama untuk menerangi lingkungan dan berfungsi sebagai fill light. Ia kemudian memasang gel CTO oranye pada flash dan mengatur white balance ke tungsten agar langit malam tampak lebih biru.
Mengapa Jiggie memilih flash Sony
HVL-F60RM2 adalah flash yang dibuat oleh Sony untuk Sony, sehingga bersinergi sempurna dengan kamera Alpha,” ujar Jiggie. “Flash ini sangat cocok untuk fotografer yang menginginkan flash berkualitas dan andal dari ekosistem Sony.
Fotografi potret membutuhkan komunikasi yang terus-menerus antara fotografer dan subjek, begitu juga dengan pemilihan peralatan oleh fotografer. Flash Sony dan kamera Alpha memiliki saluran komunikasi cerdas yang menghubungkan kontrol flash dan deteksi wajah, sehingga menghasilkan white balance yang akurat dan hasil pencahayaan yang stabil untuk subjek Jiggie dalam segala kondisi cahaya. Hal ini dimungkinkan karena suhu warna flash dikirimkan ke kamera, menciptakan warna kulit yang alami.
FE 50mm F1.2 GM | 50mm | 1/250s | F1.2 | ISO 100
Tak hanya itu, flash Sony yang bebas kabel terhubung langsung ke kamera Alpha milik Jiggie melalui Multi-Interface (MI) Shoe, memberikan kendali pencahayaan yang presisi serta komunikasi tanpa jeda antara flash dan kamera, menciptakan pengalaman memotret yang mulus dan memberi Jiggie kepercayaan diri untuk menangkap subjeknya dalam pencahayaan terbaik.
Baik saat menghadapi kondisi pencahayaan yang sulit maupun ingin menciptakan gambar yang lebih kreatif dan bergaya, flash eksternal Sony memberikan kendali dan fleksibilitas yang Anda butuhkan. Jangan hanya bergantung pada cahaya sekitar atau flash bawaan kamera Anda dan maksimalkan potensi fotografi Anda dengan flash Sony hari ini juga.